Upaya meningkatkan daya saing produk dalam penetrasi ke existing market di era global perlu berpedoman kepada beberapa hal seperti :
1.Product
Dilakukan melalui quality continous improvement, mencari informasi produk pesaing, serta mendaftarkan merk barang.
2. Price
Dilakukan dengan cara cost reducing program disegala aspek sehingga produk mempunyai harga yang kompetitip
3.Place
Dengan menjamin ketersediaan produk dan stok yang cukup
4. Promotion
Promosi merk dagang serta mengikuti kegiatan pameran untuk meningkatkan brand image produk dan memperkuat brand positioning seperti friendly enviroment
5.Service
Meliputi on time delivery, service after sale atau pelayanan purna jual serta product warranty
text berjalan
Thursday, March 18, 2010
Tuesday, March 2, 2010
Refleksi blue ocean
pada era globalisasi ini lalu lintas barang menjadi tanpa batas negara sehingga pilihan barang menjadi lebih banyak dan berharga murah, untuk patokan harga, sudah tentu masyarakat yang berpenghasilan rendah merasa diuntungkan, tapi apakan benar demikian???, mana yang lebih baik " barang murah tapi malah tidak terbeli " karena karyawan banyak nganggur akibat perusahaanya bubar tidak mampu berkompetisi. ataupun " Barang mahal tapi mampu membeli ", pilihan terbaik tentunya adalah pilihan ke dua, biar mahal tapi masyarakat mampu membeli, untuk itu diperlukan kiat-kiat diantaranya, optimalkan kemampuan dan potensi sumber daya alam, dengan dukungan kebijakan pemerintah tentunya, yang kesemuanya bermuara pada titik pusat, pusat harus menjadi contoh bagaimana berperilaku cinta budaya, tidak ekslusive minded dengan premium class, stabilitas dengan menjunjung tinggi rasa keadilan, sehingga nyanyian "cermin retak seribu" tidak akan mampu menyaingi lagu koesplus "bukan lautan tapi kolam susu".
Tuesday, February 9, 2010
MOVING GROWTH
Pada Era Kompetitivenes ini Pemprov.Jambi perlu melakukan upaya-upaya stimulasi pertumbuhan ekonomi daerah secara maximal, yang menekankan kepada penerbitan kebijakan-kebijakan yang pro ekonomi masyarakat sehingga dapat memacu optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Alam antara lain berupa :
1. Mempermudah akses perbankan dengan menekan tingkat suku bunga dan kemudahan akses pembiayaan guna merangsang kegiatan ekonomi masyarakat ( jangan sebagai kolektor tabungan saja ).
2. Kemudahan investasi, dengan telah dibangunnya Pusat Pelayanan Terpadu Satu Atap pada setiap daerah.
3. Peningkatan kualitas sarana Transportasi, yang sangat mempengaruhi penyusunan komposisi harga barang.
4. Peningkatan kualitas Energy, sehingga kontinuitas produksi tidak terganggu.
5. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Keterbatasan ruang gerak pemerintah Provinsi, hendaknya tidak menghalangi upaya-upaya stimulasi tersebut yang sangat diperlukan pada saat ini, disamping upaya untuk menekan angka pencari kerja daerah yg meningkat setiap tahunnya.
Namun yang tidak kalah pentingnya adalah upaya memperkuat rasa kebangsaan dan bangga akan tradisi daerah sebagaimana terobosan yang dilakukan oleh Gubernur Jambi ( Zulkifli Nurdin ) dan lembaga daerah dalam mengangkat dan mempromosikan Batik Jambi, Tengkuluk dan pakaian Teluk Belango ( khas Jambi), karena secara perlahan akan merambah masuk ke ruang gerak ekonomi yang selama ini dianggab bahwa teory ekonomi dengan persaingan nya tidak mengenal konsep kebangsaan dan yang sangat dikhawatirkan akan lentur di era kompetisi ini
1. Mempermudah akses perbankan dengan menekan tingkat suku bunga dan kemudahan akses pembiayaan guna merangsang kegiatan ekonomi masyarakat ( jangan sebagai kolektor tabungan saja ).
2. Kemudahan investasi, dengan telah dibangunnya Pusat Pelayanan Terpadu Satu Atap pada setiap daerah.
3. Peningkatan kualitas sarana Transportasi, yang sangat mempengaruhi penyusunan komposisi harga barang.
4. Peningkatan kualitas Energy, sehingga kontinuitas produksi tidak terganggu.
5. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Keterbatasan ruang gerak pemerintah Provinsi, hendaknya tidak menghalangi upaya-upaya stimulasi tersebut yang sangat diperlukan pada saat ini, disamping upaya untuk menekan angka pencari kerja daerah yg meningkat setiap tahunnya.
Namun yang tidak kalah pentingnya adalah upaya memperkuat rasa kebangsaan dan bangga akan tradisi daerah sebagaimana terobosan yang dilakukan oleh Gubernur Jambi ( Zulkifli Nurdin ) dan lembaga daerah dalam mengangkat dan mempromosikan Batik Jambi, Tengkuluk dan pakaian Teluk Belango ( khas Jambi), karena secara perlahan akan merambah masuk ke ruang gerak ekonomi yang selama ini dianggab bahwa teory ekonomi dengan persaingan nya tidak mengenal konsep kebangsaan dan yang sangat dikhawatirkan akan lentur di era kompetisi ini
Saturday, January 30, 2010
PESAKITAN YANG SIAP BERTANDING
Ngan Lup siap berunding dengan rekan asingnya di pasar bebas, dengan memakai setelan jas terbaik ( padahal dibalik baju jas hanya memakai baju kaos merk swan yg sudah bolong-bolong ) dan peci yang berdebu ( karena jarang pergi ke mesjid ) tampak gagah karena setelan jas yg dipake dapat menutupi semua penyakit didalamnya seperti penyakit kudis ( kurang disiplin), kurap ( kurang rapi), kutil ( kurang teliti ) tampak bersemangat berpesan kepada rekannya “ pasar bebas jangan dianggap musuh, ambil positipnya kita tidak akan mati kelaparan walaupun imbasnya akan tetap ada “ yang akan dirunding Ngan lup adalah kerajinan kayu dengan design kontemporer yang ia tekuni selama ini, walaupun dia kelihatan sedikit ragu mengingat kebijakan negeri asing yg telah menjatuhkan mata uangnya sendiri, sehingga barang si Ngan Lup tampak agak lebih mahal dibanding harga bulan kemaren “ apa deal ini bisa berjalan baik ya? “ atau akan gagal dan si asing akan membeli produk yg sama dari tempat lain yg lebih murah ?, atau malah menantang menjualnya ke tempat kita ? sambil berguman si Ngan lup juga kesal mengingat banyak pemikir yang terlalu banyak diurus seperti kolusi, korupsi dan kebijakan yg tumpang tindih, belum lagi masalah koordinasi dengan banyak menimbulkan gejolak massa “ public trusted “ kapan berpikir dalam menghadapi pasar bebas, serangan produk asing yg nyata hampir 70 % kalu tidak mau dikatakan 80 %? Sudah beredar dipasaran yang menyebabkan produk manufacture domestic hampir kehilangan nafasnya…( bagai kerakap tumbuh dibatu , hidup segan mati tak mau), tapi yang paling ditakuti si Ngan Lup adalah. Orang asing tersebut malah menginvest dan datang dengan gaya yg meyakinkan tapi sebenarnya modal dengkul yang akan memanfaatkan pinjaman bank dalam negeri utk memodali usahanya waaaaahhh….paraaaah…( padahal mungkin saja bisa tuh )..karena Ngan Lup tau bahwa di negeri asing tersebut telah melakukan pengetatan perbankan, namun teman- teman si Ngan Lup tetap memberi semangat “ jalan terus Lup, jangan mundur bukankah produk kerajinan kayu kamu itu memiliki design kontemporer yang dari negeri kita sendiri sudah sangat dikenal sebagai produk bakal nomor satu dunia !”. si Ngan Lup tersetak…karena mobilnya masuk lobang…dan tetap harus kedepan sambil menyetir mobilnya dengan hati2…
Subscribe to:
Posts (Atom)