text berjalan
Sunday, September 14, 2014
Bertanding di Laut Merah
Menjelang pasar bebas di kawasan Asean banyak sekali komentar positip maupun komentar miris dan pesimis yang muncul, namun lepas dari semua itu apa yang kita perlukan dalam bersaing dilaut merah, tentunya ada beberapa hal yang perlu disiasati dan jangan sampai malah kita kebanjiran produk luar yang memang memanfaatkan para konsumen kita yang memang bersifat luar minded untuk kalangan mampu tapi juga low price yang merupakan kekuatan besar masyarakat, yang kesemuanya dimiliki oleh produk luar, untuk itu perlu dikiranya disiasati dengan cermat dan terlebih lagi berkejaran dengan waktu yang semakin dekat, salah satu upaya untuk keluar bertarung di laut merah adalah menjadikan merah menjadi warna biru yang memukau,dengan mendayagunakan potensi masyarakat tradisonil kita dalam bentuk kehalalan, serta sosialisasi dalam kecintaan produk dalam negeri yang harus lebih nyata dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari terutama para aparat pemerintah dan kegiatan di pemerintahan yang dapat dijadikan indikator dan pemicu, yang secara informal harus segera dilaksanakan dan ini adalah bentuk dari pemerintahan yang pro rakyat dalam upaya mempertahankan, mengangkat dan melindungi produk lokal dalam negeri agar tetap hidup dan berkembang, seperti mobil ESEMKA yang kemunculannya telah membawa berkah (angin segar) hingga terkenal tapi belum dapat diprediksi kelanjutannya yang muncul tetap produk luar dengan indikator narasi logika dan pembenaran di media yang secara informal dapat dijadikan gambaran /Indikator dan ke(tidak)berpihakan terhadap big opportunity yg sdh ada didepan mata dalam mengisi pesta era persaingan global, apa cara begini akan bisa menjadi pemenang di era pasar bebas nanti, entahlah, kata orang Jambi " buayo makan cempedak, Entah iyo entah idak " Marilah Saudara-saudaraku bantu supaya produk Saudara2 kita tetap hidup, tetap eksist dalam menghindari jobless.( lihat juga posting lama Pesakitan yang siap bertanding )
Subscribe to:
Posts (Atom)